Sajak-Sajak yang Jatuh

 

Puisi Hujan
Diambil dari Pixabay.com 


Langit telah lama menulis-

sajak-sajak tentang kesedihan.

 

Sebelum jatuh lalu menggenang,

ia terlebih dulu menitipkannya-

pada gugusan awan putih.

 

Awan-awan itu membuka satu per satu-

catatan-catatan langit, sajak-sajaknya itu.

 

Sajak-sajak itu bercerita,

 “Orang-orang bumi telah melampaui batas!

    Hak-hak hewan dan tumbuhan dirampas

      Menggusur rumah mereka secara paksa.

        Mengubahnya menjadi pakaian. Makanan.

         Hunian. Perhiasan. Tanpa belas kasihan.”


        Sajak-sajak itu mengatakan,

     “Orang-orang bumi semakin biadab!

    Uang dan kekuasaan adalah Tuhan.

  Tuntutan dunia mereka pentingkan,

tuntunan agama mereka pantangkan.”

 

Butir sendu pada sajak-sajak itu,

mengubah awan berseragam-

putih menjadi hitam.


Sajak-sajak yang mereka genggam,

tanpa disadari perlahan jatuh-

jauh sampai bumi.


Orang-orang bumi lalu berkata,

“Sial, hujan turun lagi !”


Tulungagung, 17 Desember 2020

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer